Rabu, 21 Januari 2015

HAMA KUTU DAUN PADA CABE

Tentang Kutu Daun (Myzus persicae)
Kutu Daun (Myzus persicae) tergolong dalam family Aphididae, hama ini merupakan serangga super kecil (ukurannya 1/32 sampai 1/8 inci) Walaupun kecil, tapi masih bisa dilihat dengan mata telanjang kutu daun ini berwarna hijau tua sampai hitam atau kuning kecoklatan. Hama ini termasuk polifag. Kutu daun betina mampu menghasilkan keturunan tanpa kehadiran pejantan.

Gambar 1. Serangan Kutu aphid pada daun cabai,
bergerombol di bagian bawah daun dan tangkai bunga
Di bagian mulutnya memiliki tindik penghisap. Mereka menyerang daun cabai (dan banyak tanaman budidaya lainnya) dengan cara menghisap cairan dalam daun, terutama pada daun muda dan pucuk. Mereka juga menyerang jaringan batang tanaman yang lunak, dan menghisap nutrisi di dalamnya. Kutu daun ini mengeluarkan zat sekresi lengket, berbau manis, yang mengundang ketertarikan semut-semut. Oleh karena itu jika tanaman cabai Anda dikerubungi semut (terutama di bagian pucuknya), itu bisa jadi pertanda kalau tanaman Anda teserang hama kutu daun.
Selain hama ini juga sebagai vector virus.
                               

 Gambar 2: Kutu Daun (Myzus persicae)

Gejala Serangan Kutu Daun
Hama ini menyerang di semua umur tanaman, Jika tanaman masih muda terserang hebat, pertumbuhannya menjadi kerdil dan memutar (berpilin) dan daun keriting kedalam, akibat cairan daun yang dihisapnya, menyebabkan daun menjadi melengkung ke atas, keriting (kadang memelintir ke samping), dan belang-belang. Daun seringkali menjadi layu, menguning, dan akhirnya rontok, tunas dan percabangan  tidak berkembang, dan tanaman gagal berbunga Kerugian yang diakibatkan serangan kutu daun cukup besar, di mana bisa menurunkan hasil panen, walaupun memang jarang menyebabkan tanaman mati.


Gambar 3. Penampakan gejala serangan kutu daun
Langkah Pengendalian
Cara pengendalian kutu daun yaitu; secara kimia; nabati dan teknik kultur.
a.Secara kimia
Pengendalian secara kimia ini sudah biasa dilakukan oleh petani yaitu dengan pemakaian insektisida kimia. Produk kimia ini ada yang bersifat kontak maupun sistemik. Anjuran pengendalian kimia ini dilakukan apabila sudah mengalami gejala yang berat.
b.Nabati
Pengendalian secara nabati yaitu salah satu cara pengendalian dengan memanfaatkan bahan-bahan alami misal daun tembakau, papaya, bawang putih dll. Saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang sudah memproduksi pestisida nabati ini. Untuk membuat pestisida nabati ini sebenarnya sangat sederhana dan bahan-bahannya banyak tersedia di alam. Salah satu bahan dan cara pembuatan pestisida nabati untuk mengendalikan kutu daun pada tanaman cabe yaitu dengan pemanfaatan tembakau dan deterjen. Cara pembuatanya dengan merendam segenggam tembakau dalam 5 (lima) liter air deterjen selama satu malam, selanjutnya disaring dan dapat diaplikasikan di tanaman yang terserang. Penyemprotan di ulang dengan interval waktu 3 hari, hingga kutu tidak menyerang tanaman lagi.

c.Teknik kultur
Pengendalian hama dengan Teknik kultur ini dimaksudkan sebagai langkah preventif (pencegahan) masuknya hama ke areal pertanaman cabe, yaitu dengan menanam tanaman perangkap disekeliling kebun, misalnya dengan menanam jagung di sekeliling areal pertanaman cabe. Tanaman jagung ini juga merupakan tanaman inang kutu daun, sehingga diharapkan dapat mengurangi intensitas serangan hama.
Kesimpulan
Untuk mempertahankan produktifitas cabe diperlukan penanganan yang intensif, sejak di persemaian hingga tanaman menghasilkan. Kendala iklim yang ekstrim saat ini menyebabkan tidak menentunya  cuaca sehingga berimbas pada berubah-ubahnya musim tanam. Tanaman cabe menghendaki curah hujan yang tidak teralu tinggi, karena pada kondisi banyaknya curah hujan mengakibatkan serangan hama dan penyakit meningkat tajam. Sehingga diperlukan teknologi Budidaya cabe pada curah hujan yang tidak menentu seperti saat ini.

https://www.google.co.id/search?q=kutu+daun+cabai&biw

http://www.taniorganik.com/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar