Kamis, 20 November 2014

BENIH UNGGULAN NASA









BENIH CABE RAWIT



Benih unggul cabe rawit Genie jenis OP (Open Pollinated) dari PT NASA Natural Nusantara, termasuk jenis Annum sehingga berbuah tegak dan berbuah kecil. Cabe rawit Genie merupakan benih unggul yang memiliki buah lebat, rasa sangat pedas dan berwarna hijau terang. Warna pada saat masak merah mengkilap dan mulus. Jenis cabe ini merupakan tanaman vigor dengan banyak cabang samping yang produktif.

Hubungi segera HERU PRIYATNO -
Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl.NUSAINDAH KOMPLEK STASIUN GANDRUNGMANGU 24
 BANTARSARI KAB CILACAP
Layanan konsultasi dan order :
Whatsapp 081393002401


BENIH CABE MERAH KRITING


Benih unggul cabai merah keriting kawat jenis Open Pollinated (OP) memiliki buah berwarna merah mengkilap, lentur dan tidak mudah patah. Benih unggul Sahabat dari PT NASA ini memiliki buah lebat dan tidak mudah rontok. Panjang buah antara 15-18 cm dengan diameter 0,6-0,8 cm. Tanaman vigor dan toleran terhadap penyakit patek. Cocok untuk dibudidayakan di semua ketinggian tempat.

Hubungi segera HERU PRIYATNO -
Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl.NUSAINDAH KOMPLEK STASIUN GANDRUNGMANGU 24
 BANTARSARI KAB CILACAP
Layanan konsultasi dan order :
Whatsapp 081393002401


BENIH TIMUN CITRA GARDEN


Benih unggul Mentimun Citra Garden adalah salah satu benih unggul NASA jenis Hibrida (F1) yang memiliki panjang buah rata-rata 22 cm dengan diameter + 4 cm, Rongga buah padat, renyah dan manis. Pangkal buah tidak pahit. Warna buah hijau tua dengan ukuran seragam. Tanaman vigor, mudah merambat, cabang produktif. Cocok ditanam di dataran rendah – tinggi.

Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Hubungi segera HERU PRIYATNO -
Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl.NUSAINDAH KOMPLEK STASIUN GANDRUNGMANGU 24
 BANTARSARI KAB CILACAP
Layanan konsultasi dan order :
Whatsapp 081393002401


KACANG PANJANG LUMUT

Benih unggul kacang panjang lumut merupakan salah satu benih unggul jenis Open Pollinated (OP) dari PT Natural Nusantara. Benih berwarna merah bertitik-titik hitam (lurik). Panjang buah kurang lebih 70-90 cm, berwarna hijau tua mengkilap, berkulit halus dan keras, tahan simpan.

Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Hubungi segera HERU PRIYATNO -
Distributor Resmi PT Natural Nusantara 
Jl.NUSAINDAH KOMPLEK STASIUN GANDRUNGMANGU 24
 BANTARSARI KAB CILACAP
Layanan konsultasi dan order :
Whatsapp 081393002401



TOMAT GADANG



BENIH TOMAT GADANG

Benih unggul Tomat Gadang merupakan salah satu benih unggul jenis Hibrida (F1) dari PT Natural Nusantara yang memiliki bentuk buah bulat, ukuran besar, berat buah rata-rata 170 gram, kulit tebal, keras dan cupat buah kecil sehingga tahan simpan. Tanaman sangat vigor, kuat, tipe tumbuh indeterminate, tahan penyakit layu. Cocok ditanam di dataran menengah – tinggi.

Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Hubungi segera HERU PRIYATNO -
Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl.NUSAINDAH KOMPLEK STASIUN GANDRUNGMANGU 24
 BANTARSARI KAB CILACAP
Layanan konsultasi dan order :
Whatsapp 081393002401


TANAM CABAI DI POT DAN POLYBAG


Cabai rawit atau cabai kathur adalah anggota buah genus Capsicum. Selain di Indonesia, cabe rawit juga tumbuh sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Cabai dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi, maupun di dataran rendah.  Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering dan di temukan pada daerah ketinggian 0,5 – 1. 250 m dpl. 

Tanaman cabai rawit mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga banyak petani mengembangkan budidaya cabai rawit. Tidak hanya petani saja yang bisa mengembangkan budidaya cabai karena tanaman cabai dapat ditanam di halaman rumah dengan pot/polybag. Cara menanam cabe rawit di polybag cukup mudah dilakukan. Pada umumnya menanam cabai bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut. Berikut beberapa langkah cara menanam cabai rawit dalam polybag:

PEMILIHAN BENIH
Dalam memilih benih pastikan benih memiliki kualitas yang bagus.
Penyemaian benih. Sebelum ditanam dalam polybag, cabai sebaiknya disemaikan terlebih dahulu. 
Tempat persemaian cabai rawit bisa berupa polybag ukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki (tray) persemaian, atau petakan tanah.
Menyiapkan lokasi penanaman. Media tanam harus sudah siap paling lambat dua minggu sebelum tanam, terdiri dari tanah gembur atau top soil, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan volume sama banyak yang diaduk sampai tercampur rata, kemudian masukan ke pot/polybag yang memiliki diameter minimal 30 cm. 

PENANAMAN
Buat lubang di tengah media, kira-kira lebih besar sedikit dari ukuran media bibit.
Buka plastik bibit dengan cara dorong dari bawah dan jari menggenggam bagian atas. hati-hati jangan sampai
Masukan bibit ke lubang yang telah dibuat.
Tutup media bibit dengan media bekas pembuatan lubang, lalu ratakan.
Siram media tanam dengan air biasa secara merata.

PERAWATAN
Pemupukan, semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah.
Penyiraman, tanaman cabe sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari.
Hama dan penyakit tanaman cabai rawit, penggunaan pestisida sebaiknya dilakukan apabila tanaman cabai terlihat terserang hama atau sakit. 
Memanen setelah 2 bulan ditanam. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya.
Untuk menunjang budidaya cabe rawit dalam polybag, Anda bisa menggunakan produk pupuk organik NASA dari PT. Natural Nusantara, seperti POC Nasa, Hormonik, Supernasa dan Power Nutrition. Untuk pengendali hama tanaman cabai rawit, NASA juga menyediakan beberapa jenis produk pestisida alami. Untuk pengendalian hama jamur fusarium penyebab layu, Anda bisa gunakan GLIO. Untuk pengendalian hama kutu-kutuan, Anda juga bisa menggunakan Pestona, BVR atau Pentana. 

Penggunakan produk NASA terbukti efektif membantu meningkatkan produktivitas hasil panen tanaman cabai rawit. Anda bisa mencobanya. Silahkan order dengan menghubungi nomer telepon di bawah ini. Atau Anda juga bisa langsung berkunjung ke alamat berikut untuk mendapatkan produknya secara langsung.

Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Hubungi segera HERU PRIYATNO -
Distributor Resmi PT Natural Nusantara 
Jl.NUSAINDAH KOMPLEK STASIUN GANDRUNGMANGU 24
 BANTARSARI KAB CILACAP
Layanan konsultasi dan order :
Whatsapp 081393002401

APA YANG ADA BISA DI GUNAKAN

SUSU UNTUK CENDAWAN
Susu merupakan sumber gizi paling baik untuk kesehatan. Namun susu ternyata juga bisa digunakan sebagai fungisida. Adapun resepnya adalah sebagai berikut :
Aduk rata susu dan air dengan perbandingan 1 : 9. untuk mendapatkan larutan yang lebih kuat tambahkan susu sehingga perbandingan menjadi 50 : 50.
Larutan ini dapat digunakan untuk mengatasi penyakit embun tepung pada labu maupun penyakit lain yang disebabkan oleh cendawan. Susu dan air yang diaplikasikan memacu pertumbuhan cendawan parasit pemakan cendawan ganas penyebab penyakit. Pemakaian cukup disemprotkan keseluruh tanaman dan pemakaiannya cukup 1 X per minggu. Disamping itu susu juga memacu pertumbuhan benih.

SODA KUE UNTUK FUNGISIDA
Soda kue atau Natrium Bikarbonat (NaHCO3) biasanya dipakai untuk bahan tambahan kue agar cepat mengembang. Bahan tersebut ternyata dapat juga digunakan sebagai fungisida untuk menangkal serangan embun tepung. Penyakit ini di tandai dengan munculnya lapisan embun bertepung di permukaan daun. Cendawan dari jenis Oidium atau Erysiphe ini dapat menimbulkan kerugian cukup besar apabila tidak di kendalikan.
Cara aplikasinya cukup mudah. Larutkan 5 gram soda kue dalam 1 liter lerutan sabun berkonsentrasi 0,5 %. Larutan sabun berfungsi sebagai pengubah permukaan larutan sehingga butiran semprotan lebih tahan lama di permukaan daun tanaman. Sabun juga mempercepat tembusnya lapisan kutikula yang berlapis lilin. Sedangkan bikarbonat berfungsi merusak dinding membran spora Oidium, yang akan mengakibatkan dehidrasi dan pada akhirnya cendawan akan mati.

BIJI BENGKUANG SEBAGAI INSEKTISIDA (Aphids/kutu-kutuan)
Biji bengkuan mengandung racun pachyrizid. Senyawa ini mampu membasmi kutu-kutuan daun Aphid. Kutu ini bersifat polifag hingga mempunyai banyak tanaman inang. Kandungan racun pada biji bengkuan mencapai 0,12 % hingga 0,40 %. Bahkan pada biji tua yang kering kandungannya mencapai 0,65 %.
Adapun aplikasinya cukup mudah, siapkan kurang lebih 50 butir biji bengkuang yang tua dan kering kemudian tumbuk halus menjadi tepung. Kemudian campurkan dengan air dan kemudian semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang.


DEMI TOMAT BAKTERI DAN CENDAWAN DIADUDOMBA
Bacillus Subtilis mampu mengontrol populasi cendawan fusarium sp. Subtillis mampu memberikan antibodi pada tanaman yang memiliki fungsi untuk menghambat pertumbuhan cendawan fusarium. Kelebihan lain dari bakteri ini adalah bersifat antagonis. Enzim kitin yang diproduksi subtillis merusak dinding sel Fusarium menjadi senyawa kitinase. Subtillis ini cukup tahan banting. Bakteri aerob (butuh Oksigen) itu mampu bertahan dilahan kering soalnya sporanya berada dalam sel (endospora)


Tahan Panas
Bakteri ini juga tahan temperatur tinggi. Sehingga untuk memperolehnya dengan memanaskan suspensi tanah -10 g dilarutkan dalam air 100 ml air pada suhu 800C selama 30 menit. Bakteri subtillis ini memfermentasikan bahan organik dalam tanah. Hasil aktifitasnya berupa senyawa asam yang mampu menekan perkembangan Fusarium. Demikian juga nematoda juga seperti Melodogyn acap menyerang akar atau batang dimana bekas luka tersebut sering digunakan fusarium untuk masuk.
Dampak lain tingkat keasaman tanah akan menrurun. Salah satu pemicu serangan Fusarium adalah keasaman tanah tinggi lebih dari 7. Layu Fusarium banyak menyerang tanaman anggota famili Solanaceae (Cabai, Kentang, Tomat, Semangka, Melon, dll).

Subtillis Lokal
Negeri tropik merupakan surganya bagi bakteri Basillus Subtilis antara lain dipasara telah ada produk tersebut diantaranya Emva dan Harmoni BS.
Cara Pemakaian :
- Sebelum disemaikan benih direndam dalam larutan campuran 4 ons subtilis dan 3,5 liter air.
- Setelah benih tumbuh larutan tersebut diberikan kembali. Dosisnya 5 ons per 15 liter air. Untuk 6.000 tanaman.

KUNYIT DAN TEMULAWAK UNTUK CENDAWAN (Plasmodiophora Brassicae) PENYEBAB AKAR GADA
Pengunaan kunyit karena senyawa yang terdapat pada umbi tersebut mampu merangsang pertumbuhan akar.
Cara pembuatan :
- Sediakan 15 20 rimpang kunyit dan temulawak dengan perbandingan 2 : 1
- Air 1 Liter
- Kupas rimpang kunyit dan temulawak
- Ditumbuk atau diblender.
- Tambahkan air bersih kemudian disaring.
Cara Penggunaan :

Sebelum disemai rendam benih kubis dalam larutan tersebut selama 30 menit.

Selang 10 hari setelah tumbuh dalam bedengan siram kembali bibit tersebut.

Kemudian sebelum pindah tanam lakukan perlakuan tersebut.


BAWANG PUTIH UNTUK INSEKTISIDA
Bawang putih disamping untuk bumbu dapur ternyata juga mampu mengendalikan Thrips karena rasa dan aromanya tidak disukai jenis kutu-kutuan tersebut.
Bahan :
- 2 s/d 3 kg bawang putih
- 1000 liter larutan pupuk
Cara pembuatan dan aplikasi :
Bawang putih dibuat ekstrak dengan cara di tumbuk atau diblender setelah berbentuk ekstrak kemudian diberi air dan campurkan ke dalam larutan pupuk organik. Setelah diaduk aduk hingga merata kocorkan larutan tadi pada tanaman kira-kira 200 CC.
Pengaruh pemberian ekstrak bawang putih tersebut adalah aroma dari bawang putih tidak disukai oleh serangga tersebut. Ataupun dengan cara kultur teknis yaitu menanam tomat atau cabai ditumpangsarikan dengan bawang putih atau bawang merah.


KENIKIR SEBAGAI NEMATISIDA
Kenikir ternyata tidak hanya merupakan tanaman penghias taman akan tetapi bermanfaat juga sebagai Nematisida pada tanaman tomat yang terserang Nematisida puru akar akar (NPA). Caranya bahan kenikir diperoleh dengan memblender atau menumbuk 1 kg batang kenikir yang dilarutkan dalam 1 liter air.
Sedangkan untuk aplikasinya yaitu dengan cara mencampur larutan hasil tumbukan kenikir tersebut dalam 20 liter air. Kenikir tidak disukai nematoda karena mengandung bioaktif seperti piperiton dan terrhienil yang bersifat antagonis terhadap nematoda.

TEPUNG TULANG UNTUK PUPUK DAN PAKAN SAPI
Cara Pembuatannya
- Tulang dipotong-potong 5 10 Cm
- Rebus dalam air mendidih selama 2 4 jam
- Dijemur kemudian diremukkan sampai berukuran 1 3 Cm
- Rendam dalam larutan kapur selama 4 5 minggu
- Tulang dicuci dan direbus 3 tahap;
1). 4 jam pada suhu 600C,
2). 4 jam pada suhu 700C,
3). 5 jam pada suhu 1000C
- Setelah tulang dikeringkan dalam open bersuhu 1000C
- Digiling sampai lumat menjadi bubuk.

MELAWAN MILDEW DENGAN SUSU
Mildew atau penyakit tepung sering ditemukan pada tanaman tomat, melon, dan cabai. Penyakit yang disebabkan oleh jamur Oidium Tingitanium itu memang tidak terlalu merugikan tetapi perlu diwaspadai dan dikendalikan. Adapun cara sederhana untuk mengendalikan jamur tersebut adalah dengan menggunakan susu. Caranya larutkan air dan susu dengan perbandingan 9:1 semprotkan pada tanaman yang terserang. Enzim pada susu dapat menetralisir mildew.

BAWANG PUTIH ATASI AKAR GADA
Cendawan Plasmodiophora brassicae momok bagi pekebun sawi dan anggota famili kubis-kubisan. Tingkat kerugian bisa mencapai 100% akibat penyakit akar gada itu. Jaringan yang terserang menjadi rusak sehingga pengankutan air dan zat hara menjadi terganggu. Rotasi tanaman saja tidak cukup lantaran cendawan dalam tanah mampu bertahan hingga 20 tahun. Adapun cara pengendalian sederhana dapt menggunakan umbi bawang putih. Caranya Haluskan dan larutkan umbi bawang putih dalam air bersih. Sebelum disemai rendam benih dalam larutan itu selama 15 menit.

BUSUK AKAR BATANG


Busuk Akar dan Pangkal batang

a. Gejala

BusukAkarPenyakit ini merupakan salah satu penyakit penting di Indonesia. Hawar Phytophthora dapat menjadi salah satu penyakit yang menghancurkan sebagian besar dari pepaya. Penyakit ini muncul pada bermacam-macam umur. Selain pada akar dan batang, penyakit ini juga timbul di buah baik yang masih muda atupun dalam penyimpanan. Jamur ini menyebabkan berbagai kerusakan, termasuk damping-off, busuk akar, batang membusuk dan girdling, dan busuk buah. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah mula-mula daun layu, menguning, dan menggantung di sekitar batang sebelum rontok. Daun mudapun juga menunjukkan gejala yang sama sehingga tanaman hanya mempunyai sedikit daun-daun kecil di puncaknya. Pada akar gejalanya adalah terdapat akar-akar lateral yang membusuk menjadi massa bewarna cokelat tua, lunak, dan sering berbau tidak sedap. Pada semai penyakit ini menyebabkan rebah kecambah (damping off). Pangkal batang membusuk dan tampak seperti selai. Terdapat anggapan  bahawa tanaman pepaya itu mudah. Jika penanaman hanya untuk kebutuhan sendiri, memang demikian. Namun, saat dikebunkan secara komersial, penyakit dumping off dan kapang daun di pembibitan menjadi masalah yang serius.
Dumping off timbul kerana aerasi jelek atau kelembapan tinggi.Pemakaian pupuk kandang belum matang memicu munculnya penyakit ini. Di dataran tinggi, Phythium aphanidermatum tidak aktif. Peranannya diambil alih oleh Rhizoctonia dengan gejala serangan sama. Rebah batang dapat dihindari dengan memakai media semai steril. Sterilisasi dilakukan dengan medium suap air panas atau pemberian Basamid atau formalin 4% selama 24 jam.

b. Penyebab penyakit

Penyakit ini disebabkan oleh patogen Phytophthora palmivora. Dahulu patogen ini sering disebut sebagai Ph. Faberi Maubl atau Ph. Theobromae. Patogen ini mudah dibiakkan. Patogen mempunyai banyak sporangium besar dalam karangan simpodial, mempunyai papil terminal yang menonjol. Setelah masak sporangium lepas dari sporangiofornya beserta dengan pedisel (tangkai) yang pendek.

c. Daur penyakit

Patogen ini merupakan patogen tular tanah dan dapat bertahan lama di dalam tanah yang mengandung banyak bahan organik. Selain itu, dapat menginfeksi berbagai tumbuhan inang, Patogen ini menyebar dengan bantuan air yang mengalir dia atas permukaan tanah. Diduga penyakit dapat menyebar dengan perantaraan sporangium yang terdapat pada permukaan buah yang terinfeksi.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit

Penyakit ini umumnya dapat berkembang baik pada lingkungan yang sesuai. Kerugian besar dapat terjadi pada keadaan tanah yang basah, khususnya jika air mengalir di permukaan tanah. Selain itu suhu udara juga sangat membantu dalam perkembangan penyakit. Penyakit ini berkembang optimal pada suhu udara 20-30°C. Infeksi lebih banyak terjadi pada akar yang luka. Selain itu juga pada buah mtang yang lebih rentan terhadap penyakit ini. Penyakit rebah kecambah yang sering menyerang persemaian terjadi pada suhu dan kelembaban yang tinggi. Penyakit dibantu oleh tanah yang basah, drainase, dan aerasi tanah yang buruk, penanaman biji terlalu dalam, dan jarak tanam yang terlalu rapat (Alfaeez 1987)

e. Pengelolaan

Dalam pengelolaan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara adanya drainase yang baik, mencegah penularan pada tanaman lain dengan membongkar dan memusnahkan bagian tanaman agar tidak menjadi sumber inokulum, selain itu diadakan rotasi dengan tanaman lain. Untuk pengendalian di persemaian dilakukan dengan cara menjaga pola pembibitan sehingga drainase dan aerasinya baik

Untuk mengendalikan penyakit busuk batang dan busuk daun dapat dilakukan dengan cara :

Sanitasi lahan tanaman  dengan cara memusnahkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi .
Rotasi tanaman seperti dari padi-padian ke  palawija atau sebaliknya.
Pengendalian serangga dengan cara penggunaan Natural GLIO dari awal tanam.
Olah tanah yang bagus sebelum tanam ,yaitu dengan menggunakan Pupuk Organik Nasa yang berupa Super nasa.
Penggunaan pestisida organik NASA seperti Pestona,Pentana,Glio,BVR dari awal tanam.
Mengatur waktu tanam yang sesuai dengan iklim dan daya tahan tanaman yang mau di tanam.
Mengurangi kerapatan tanaman dengan cara mengatur jarak tanam.
Memperbaiki drainase lahan.


Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Hubungi segera HERU PRIYATNO -
Distributor Resmi PT Natural Nusantara 
Jl.NUSAINDAH KOMPLEK STASIUN GANDRUNGMANGU 24
 BANTARSARI KAB CILACAP
Layanan konsultasi dan order :

Whatsapp 081393002401

KUTU KEBUL


Kutu kebul tumbuh subur di seluruh dunia terutama di kawasan iklim subtropis dan tropis, seperti Indonesia.
Sedangkan populasi di kawasan iklim sedang tidak terlalu besar. Lingkungan dengan suhu dingin bahkan sering menyebabkan kematian larva dan lalat dewasa.

Tanaman yang dipengaruhi oleh kutu kebul sangat beragam, mencakup tanaman sayuran seperti: tomat, labu, mentimun,
terong, okra, buncis dan kacang-kacangan,
brokoli, kembang kol, kubis, melon, kapas, wortel, ubi jalar, dan sayuran lainnya.
Bahkan banyak dari jenis tanaman buah seperti mangga, rambutan, anggur, jeruk, dll., tak luput dari serangannya.
Gejala serangan :
Kutu kebul / kutu putih serangannya hampir mirip dengan serangan tungau, akibat cairan daun yang dihisapnya, menyebabkan daun menjadi melengkung ke atas, keriting ( kadang memelintir ke samping ), dan belang-belang. Daun seringkali menjadi layu,
menguning, dan akhirnya rontok. Berbeda dengan tungau, kutu kebul / kutu putih memiliki kemampuan berkembang biak
sangat cepat, karena selain dapat
memperbanyak diri dengan perkawinan biasa, hama ini juga mampu bertelur tanpa pembuahan.

Secara umum, serangan kutu kebul atau kutu putih menimbulkan sejumlah dampak
berikut pada tanaman:
Daun melengkung ke atas, keriput, atau memelintir
Daun berbintik-bintik
Daun menguning, layu, dan rontok
Pertumbuhan terhambat, tanaman menjadi kerdil
Tunas dan percabangan tidak
berkembang
Tanaman gagal berbunga, sehingga produktivitas/hasil panen sangat rendah
Selain itu Kutu Kebul/ Kutu Putih
menyebabkan dampak ekologis di
antaranya :
Kutu kebul/ kutu putih mencuri makanan dari tanaman dengan cara menusuk floem atau permukaan daun bawah
dengan mulut dan menghisap nutrisi di dalamnya.Lalat putih juga menghasilkan sekresi/zat lengket yang disebut embun
jelaga (honeydew) atau embun madu yang tertinggal pada tanaman, sehingga menutupi permukaan daun bagian bawah. Embun ini dapat menyebabkan
pertumbuhan Jamur jelaga yang akhirnya akan mengurangi kemampuan tanaman untuk menyerap cahaya. Sehingga pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat. Hal ini juga mensyaratkan bahwa tanaman dan hasil panen perlu dicuci untuk menghilangkan embun tersebut.

Kutu kebul seringkali berperan sebagai pengantar virus pembawa penyakit, seperti virus mosaic kuning / virus gemini / virus kuning yang menular dan merusak tanaman terutama daun
tanaman.

Cara pengendaliannya :
Ada beberapa kiat ( secara perilaku) yang membantu mengurangi intensitas serangan
Kutu kebul / kutu putih di antaranya :
Periksa daun tanaman Anda secara teratur, untuk memastikan tanda-tanda kutu daun. Carilah kelompok kutu yang bergerombol di balik daun, terutama pada
pucuk dan daun muda, serta pada daun yang terlihat menggulung dan keriput.
Jika populasinya masih sedikit, tindes saja kutu daun dengan tangan (gunakan sarung tangan).
Ada beberapa jenis serangga yang bisa kita manfaatkan untuk memangsa Kutu kebul / kutu putih , seperti kepik dan lain
sebagainya.
Jaga lahan Anda bersih, bersihkan gulma secara rutin, gunting daun-daun dan ranting-ranting ranting cabai Anda yang terlalu rimbun atau rusak.
Metode pengasapan di sore hari dengan cara membuat asap di sekitar tanaman.
Gunakan mulsa perak untuk menutup bedengan Anda. Diketahui bahwa plastik mulsa perak dapat menekan populasi hama kutu kebul/ kutu putih selama bulan-bulan pertama.
Karena perilaku kutu kebul / kutu putih yang terus menerus menghisap cairan nutrisi pada tanaman, maka cukup realistis jika kita “mengganti” nutrisi tersebut dengan menyuplai tanaman dengan pemupukan berbahan organik seperti SUPER NASA, POC NASA< HORMONIK dan POWER NUTRITION secara intens.
Pemberian pupuk kandang + Natural GLIO yang sudah di fermentasi lebih kurang 2 minggu di saat awal tanam.
Penyemprotan pestisida organik NASA yang berupa PESTONA + BVR + PENTANA +
GLIO +AERO-810 secara rutinnya.