Selasa, 18 November 2014

HAMA TANAMAN PADI

1. Hama dan Penyakit Yang Menyerang Tanaman Padi Dosen Pembimbing : Ir. Ni Siluh Putu N., M.P. OLEH : AGUS ADIPURA (13711002) AINURRAFIQ R.B (13711003) ARIEF NOERROHMAN (13711004) ELISA DEWI BR.H ( 13711011 ) ERNI LIYANTI ( 13711012 ) Desain By : Agus Adipura Jr. PERLINDUNGAN TANAMAN I PTP 121

2. DEFINISI HAMA DAN PENYAKIT q
Hama adalah organisme perusak tanaman pada akar, batang, daun atau bagian tanaman lainnya sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan sempurna atau mati. q Serangga dikatakan hama apabila serangga tersebut mengurangi kualitas dan kuantitas . q Dalam Pengendalian Hama Terpadu bahwa hama bukan hanya pada serangga tetapi bisa pada vertebrata, tungau, virus, bakteri, gulma dan organisme pengganggu tanaman lainnya. q Dalam arti yang luas bahwa hama adalah makhluk hidup yang mengurangi kualitas dan kuantitas beberapa sumber daya manusia yang berupa tanaman atau binatang yang dipelihara yang hasil dan seratnya dapat diambil untuk kepentingan manusia. q Penyakit tanaman adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing nematoda)
3. HAMA ULAT GRAYAK (spodoptera litura F.)
Memiliki daur hisup mulai dari telur hingga dewasa selama 30-61 hari. Telur memiliki warna putih mutiara Dengan bentuk bulat dan berdiameter sekitar 0,5 mm. Jumlah telor yang mampu dihasilkan ulat grayak betina 2000- 3000 butir. KLASIFIKASI ULAT GRAYAK • Kingdom : Animalia • Filum : Arthropoda • Kelas : Insekta • Ordo :Lepidoptera • Famili : Noctuidae • Genus : Spodoptera • Spesies : Spodoptera litura
4. GEJALA SERANGAN q
Ulat "grayak" ini menyerang tanaman padi pada semua stadia. q Serangan ulat ini memakan helai- helai daun dimulai dari ujung daun dan tulang daun utama ditinggalkan sehingga tinggal tanaman padi tanpa helai daun. q Pada tanaman yang telah membentuk malai, ulat "grayak" kadang-kadang memotong tangkai malai, bahkan ulat "grayak" ini juga menyerang padi yang sudah mulai menguning . Batang padi yang mulai menguning itu membusuk dan mati yang akhirnya menyebabkan kegagalan panen.
CARA PENGENDALIAN •
Dengan melakukan pemantauan seminggu sekali • Dengan cara perendaman • Penyempr0tan insektisida • Faktor yang mempengaruhi terhadap perkembangan ulat grayak adalah pengairan petak, keadaan lingkungan, kontur, sistem pengairan. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
5. KLASIFIKASI WERENG HIJAU HAMA WERENG HIJAU
(Nephotettix virescens) Merupakan hama utama padi karena penyebar virus tungro. Dimana virus tungro ini merupakan penyebab penyakit kerdil rumput dan penyebab kerdil hampa pada tanaman padi. Tergantung saat penyebaran virus oleh wereng hijau tersebut. Apabila wereng tersebut menyebarkan virus tungro pada saat padi dalam kondisi masa pertumbuhan maka padi akan terkena penyakit kerdil rumput. • Kingdom : Animalia • Filum : Arthropoda • Kelas : Insekta • Ordo : Homoptera • Famili : Cicadellidae • Genus : Nephotettix • Spesies : Nephotettix virescens Distant
6. GEJALA WERENG HIJAU CARA PENGENDALIAN •
 Tanam Serempak • Menanam varietas tahan (Tukad Petanu, Kalimas, dan Bondoyudo) • Pemupukan n yang tepat. (Pemupukan N berlebihan menyebab-kan tanaman menjadi lemah, mudah terserang wereng hijau sehingga memudahkan terjadi inveksi tungro) • Jenis pestisida yang dianjurkan untuk mengendalikan hama wereng ini adalah insektisida yang berbahan aktif (amitraz, buprofezin, beauveria bassiana 6.20 x 1010 cfu/ml, BPMC, fipronil, imidakloprid, karbofuran, karbosulfan, metolkarb, MIPC, propoksur, tiametoksam.)
7. KLASIFIKASI KEONG MAS HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata)
Adalah salah satu hama yang mengakibatkan tingginya resiko gagal panen pada tanaman padi. Hama ini memakan batang dan daun padi. Keong mas memakan tanaman padi muda serta dapat menghancurkan tanaman pada saat pertumbuhan awal. • Kingdom : Animalia • Filum : Moluska • Kelas : Gastropoda • Ordo : Mesogastropoda • Famili : Ampullariidae • Genus : Pomacea • Spesies : Pomacea canaliculata
8. GEJALA SERANGAN KEONG MAS •
Biasanya menyerang pada tanaman padi yang masih muda berumur 10 -20 hari, proses penyerangannya lebih banyak beraktivitas malam hari, meninggalkan bekas serangan berupa lendir dan tanaman yang dilewati akan rusak.
CARA PENGENDALIAN • Memasang pagar plastik • Menanam bibit berumur tua untuk IR 64 : 25 hari ; Cisadane : 30 hari • Memasang saringan di saluran irigasi • Menancapkan bambu untuk bertelur (setelah terkumpul dimusnahkan) • Membuat parit agar keong mas berkumpul • Memasukkan bebek kesawah setelah umur padi mencapai 35 hari • Menaburkan daun kencur di lokasi yg terserang keong mas
9. DEFINISI TIKUS SAWAHHAMA TIKUS (rattus argentiventer)
 Merupakan hama yang paling menjengkelkan karena sulit diberantas. Tikus merupakan binatang bersifat jera hama, yaitu tidak akan memangsa umpan beracun yang sama bila ia pernah memakannya. Perkembangbiakannya pun sangat cepat. Dalam setahun sepasang tikus mampu beranak hingga 1.270ekor.Tikus menyerang tanaman padi mulai dari yang masih di persemaian, stadia vegetatif sampai setelah membentuk biji. Artinya, tikus sangat menyukai daun, batang, maupun biji padi. Dalam pengendaliannya, sebaiknya dilakukan dengan cara-cara terpadu. • Kerajaan : Animalia • Filum : Chordata • Kelas : Mamalia • Ordo : Rodentia • Family : Muridae • Genus : Rattus • Spesies : Tikus Rumah (Rattus Diardi) Tikus Sawah (Rattus Argentiventer) Tikus Putih (Rattus Norvegicus L)
10. GEJALA SERANGAN TIKUS PADA PADI •
Pada tanaman muda, bagian tengah petakan tampak gundul karena batang-batang padi dipotong dan dimakan tikus. • Pada fase bunting, malai muda di bagian tengah petakan dimakan melalui kelopak daun. Kadang-kadang bagian tanaman tidak diputuskan semuanya sehingga tampak dari jarak jauh daun-daun berwarna kuning kecokelatan seperti terserang sundep, wereng batang, atau terserang penyakit. • Saat bulir padi mendekati masak, tikus akan memotong dan meleng-kungkan tanaman, kemudian memakan bulirnya. CARA PENGENDALIAN • Cara Biologis Pengendalian tikus secara biologis antara lain membiarkan berbagai hewan predator tikus seperti ular sawah dan burung hantu hidup di sekitar aral persawahan. • Cara Fisik Pengendalian tikus secara fisik dilakukan dengan cara pemasangan perangkap • Cara Mekanis Pengendalian Tikus secara mekanis adalah melakukan upaya goropyokan, yaitu memburu tikus dengan menghancurkan atau membongkar sarang-sarang tikus yang ada di sekitar areal persawahan.
11. PENYAKIT BLAS (Pyricularia Oryzae Cav)
Penyakit Blas disebabkan oleh meluasnya serangan jamur Pyricularia oryzae (P. grisea). Jamur ini menyerang tanaman padi pada masa vegetatif menimbulkan gejala blas daun (leaf blast) dengan ditandai adanya bintik-bintik kecil pada daun berwarna ungu kekuningan. Semakin lama bercak menjadi besar, berbentuk seperti belah ketupat dengan bagian tengahnya berupa titik berwarna putih atau kelabu dengan bagian tepi kecoklatan. Serangan pada fase generatif menyebabkan pangkal malai membusuk, berwarna kehitaman dan mudah patah (busuk leher). Penyakit blas merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya padi karena bila terserang jamur Pyricularia oryzae ini bila tidak diwaspadai sejak awal akan mengakibatkan penurunan produksi hingga 70 %.
GEJALA SERANGAN menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Serangan menyebabakn daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk. Proses pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa.
12. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI •
Pemupukan unsur Nitrogen dimusim penghujan yang tinggi juga akan memicu pertumbuhan Pyricularia oryzae. Pemupukan nitrogen yang tinggi menyebabkan ketersediaan nutrisi yang ideal dan lemahnya jaringan daun, sehingga spora blas pada awal pertumbuhan dapat menginfeksi optimal dan menyebabkan kerusakan serius pada tanaman padi. • Penanaman padi terutama pada musim tanam rendengan/hujan haruslah ekstra hati-hati. Dengan curah hujan yang tinggi serta adanya faktor angin memicu perkembangan blas dapat meluas dengan cepat. Pengelolaan jarak tanam yang terlalu rapat juga akan mempengaruhi kecepatan perluasan penyakit ini.
CARA PENGENDALIAN o
Penggunaan varietas tahan (Inpari 13, Luk ulo, Silugonggo, Batang Piaman, Inpago dll) o Dekomposisi Jerami Proses dekomposisasi jerami selain dapat berfungsi sebagai pupuk organik juga dapat membunuh miselia blas dan tidak berpotensi untuk berkembang. o Pemupukan berimbang. (dengan penggunaan Nitrogen yang tidak berlebihan dan dengan penggunaan kalium dan phosfat) o Waktu tanam yang tepat. o Penggunaan Fungisida Kimia & Nabati (mikocide 70, Trycyclazole, Amistartop, Score, Pyoguilon, Nelumbo 250 EC, Prima Vit dll. Nabati nokulan/starter Trichoderma sp dan Gliocladium sp) Penyebaran penyakit bisa melalui benih, angin sisa tanaman padi dilapangan dan inang lainnya terutaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar