Tampilkan postingan dengan label HAMA TANAMAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HAMA TANAMAN. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Februari 2015

CARA PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN CABAI

Serangan hama seringkali membuat para petani atau pelaku usaha agrobisnis, khususnya tanaman cabai pusing. Hasil panen dari budidaya cabai bisa terancam habis akibat serangan hama yang seringkali datang tiba-tiba. Berikut ini disajikan beberapa cara efektif pengendalian hama tanaman cabe dan penjelasan mengenai karakter hama yang banyak menyerang tanaman cabai.

Gangsir

Gangsir tanaman cabai atau cabe adalah Brachytrypes Portentosus. Hama ini biasanya menyerang tanaman cabai muda yang baru saja dipindahtanamkan. Serangannya dilakukan pada malam hari, sedangkan di siang harinya bersembunyi di dalam tanah. Gangsir membuat liang dalam tanah sampai kedalaman 90 cm. Gangsir merusak tanaman cabai dengan cara memotong pangkal batang tapi tidak memakannya. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan pestisida alami Pestona yang disiramkan dalam lubang tanam. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan/penyiraman insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang tanam. Campurkan Aero 810 sebagai bahan pelarut untuk membantu bahan aktif pestisida tersebut lebih tahan lama berada di sekitar tanaman serta tidak mudah hilang tergerus air hujan. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Ulat Tanah

Ulat tanah tanaman cabe adalah Agrotis Ipsilon. Hama jenis ini menyerang tanaman cabai di malam hari, sedangkan pada siang hari bersembunyi dalam tanah atau di balik penutup plastik mulsa. Ulat tanah menyerang batang tanaman cabe muda dengan cara memotong batangnya sehingga sering dinamakan ulat pemotong. Pengendalian. 1)  Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan pestisida alami Pestona yang disiramkan dalam lubang tanam. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan/penyiraman insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang tanam. Campurkan Aero 810 sebagai bahan pelarut untuk membantu bahan aktif pestisida tersebut lebih tahan lama berada di sekitar tanaman serta tidak mudah hilang tergerus air hujan. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Ulat Grayak

Ulat grayak tanaman cabai adalah Spodoptera Litura. Hama ini menyerang bagian daun tanaman cabe dengan cara bergerombol. Daun menjadi berlubang dan meranggas. Ulat grayak disebut juga ulat tentara. Seperti halnya jenis ulat lain, ulat ini menyerang tanaman cabai malam hari, sedang pada siang hari bersembunyi di balik mulsa atau di dalam tanah. Ulat grayak ini bersifat polifag. Pengendalian. 1)  Aplikasikan sejak awal mulai pada saat pembibitan bio pestisida Vitura untuk melindungi tanaman. 2) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan ulat grayak. 3)  Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Tambahkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia tersebut dalam mengatasi serangan ulat grayak.

Ulat Buah

Ulat buah tanaman cabai adalah Helicoverpa sp. Hama ini menyerang buah muda dengan cara membuat lubang dan memakannya. Ulat buah bersifat polifag. Pengendalian. 1)  Aplikasikan sejak awal mulai pada saat pembibitan bio pestisida Vitura untuk melindungi tanaman. 2) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan ulat buah. 3)  Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Tambahkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia tersebut dalam mengatasi serangan ulat buah.

Thrips

Thrips tanaman cabai adalah Thrips Parvispinus. Serangannya ditandai adanya bercak-bercak keperakan pada daun tanaman cabe yang terserang. Hama ini lebih suka mengisap cairan daun muda sehingga menyebabkan daun tanaman yang terserang menjadi keriting, hingga akhirnya tanaman cabai tersebut menjadi kerdil. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan thrips penyebab keriting daun. 2)   Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna insektisida dalam mengatasi serangan thrips penyebab keriting daun.

Kutu Daun

Kutu daun tanaman cabe adalah Myzus Persiceae. Kutu ini mengisap cairan tanaman cabai terutama pada daun muda, kotorannya manis sehingga menggundang semut. Serangan parah menyebabkan daun mengalami klorosis (kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman cabai menjadi kerdil. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan kutu daun. 2)   Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida berbahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia tersebut dalam mengatasi serangan kutu daun.

Kutu Kebul


Kutu kebul tanaman cabai adalah Bemisia Tabaci. Hama berwarna putih, bersayap, tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan kutu kebul. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna insektisida dalam mengatasi serangan kutu kebul tersebut.

Tungau

Tungau tanaman cabai adalah tungau kuning Pol Polphagotarsonemus lotus dan tungau merah Tetranychus cinnabarinus. Tungau bersembunyi di balik daun sambil menghisap cairan daun. Daun cabe yang terserang berwarna kecoklatan, terpelintir, serta pada permukaan bawah daun terdapat benang-benang halus berwarna merah atau kuning. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan Pentana dengan cara aplikasi disemprotkan pada tanaman. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna Pentana dalam mengatasi serangan tungau. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan  insektisida akarisida berbahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia tersebut dalam mengatasi serangan tungau.

Lalat Buah

"perangkap-lalat-buah-metilat-plus-lem-natural-nusantara-nasa"Lalat buah tanaman cabai adalah Dacus Dorsalis. Lalat betina dewasa menyerang dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur berubah menjadi larva. Larva-larva ini kemudian menggerogoti buah cabai sehingga buah menjadi busuk. Pengendalian. 1) gunakan perangkap lem lalat buah, yaitu Metilat Plus yang berbahan aktif metil eugenol yang sangat efektif untuk menarik perhatian lalat buah jantan. Semakin banyak perangkap lem Metilat di lahan tanaman cabe akan semakin efektif mengendalikan serangan lalat buah. Apabila lalat buah jantan sibuk tergoda dengan aroma Metilat Lem maka lalat buah betina tidak bisa dibuahi dan akhirnya juga mati. Pada perangkap lem Metilat tersebut juga bisa ditambahkan insektisida sehingga apabila lalat buah jantan terpancing pada perangkap tersebut akan langsung mati. 2) Selain itu juga dapat dilakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan. Campurkan Aero 810 untuk meningkatkan daya guna pestisida kimia dalam mengatasi serangan lalat buah.

Nematoda

Nematoda tanaman cabai adalah Meloidogyne Incognita. Serangan nematoda ditandai adanya bintil-bintil pada akar. Nematoda merupakan cacing tanah berukuran sangat kecil, hama ini merupakan cacing parasit penyerang bagian akar tanaman cabe. Bekas gigitan cacing inilah akhirnya menyebabkan serangan sekunder, seperti layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. Pengendalian. 1) Apabila serangan belum terlalu banyak, gunakan GLIO yang dicampur pupuk kandang dan tebarkan di sekitar lubang tanam. Penggunaan GLIO ini sebaiknya dimulai sejak awal penanaman atau pembibitan. 2) Apabila serangannya sudah melebihi ambang batas bisa dilakukan dengan pengendalian secara kimia, yaitu dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1 gram pada lubang tanam. Campurkan Aero 810 sebagai bahan pelarut untuk membantu bahan aktif pestisida tersebut lebih tahan lama berada di sekitar tanaman serta tidak mudah hilang tergerus air hujan. Aplikasi pengendalian sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Kamis, 20 November 2014

KUTU KEBUL


Kutu kebul tumbuh subur di seluruh dunia terutama di kawasan iklim subtropis dan tropis, seperti Indonesia.
Sedangkan populasi di kawasan iklim sedang tidak terlalu besar. Lingkungan dengan suhu dingin bahkan sering menyebabkan kematian larva dan lalat dewasa.

Tanaman yang dipengaruhi oleh kutu kebul sangat beragam, mencakup tanaman sayuran seperti: tomat, labu, mentimun,
terong, okra, buncis dan kacang-kacangan,
brokoli, kembang kol, kubis, melon, kapas, wortel, ubi jalar, dan sayuran lainnya.
Bahkan banyak dari jenis tanaman buah seperti mangga, rambutan, anggur, jeruk, dll., tak luput dari serangannya.
Gejala serangan :
Kutu kebul / kutu putih serangannya hampir mirip dengan serangan tungau, akibat cairan daun yang dihisapnya, menyebabkan daun menjadi melengkung ke atas, keriting ( kadang memelintir ke samping ), dan belang-belang. Daun seringkali menjadi layu,
menguning, dan akhirnya rontok. Berbeda dengan tungau, kutu kebul / kutu putih memiliki kemampuan berkembang biak
sangat cepat, karena selain dapat
memperbanyak diri dengan perkawinan biasa, hama ini juga mampu bertelur tanpa pembuahan.

Secara umum, serangan kutu kebul atau kutu putih menimbulkan sejumlah dampak
berikut pada tanaman:
Daun melengkung ke atas, keriput, atau memelintir
Daun berbintik-bintik
Daun menguning, layu, dan rontok
Pertumbuhan terhambat, tanaman menjadi kerdil
Tunas dan percabangan tidak
berkembang
Tanaman gagal berbunga, sehingga produktivitas/hasil panen sangat rendah
Selain itu Kutu Kebul/ Kutu Putih
menyebabkan dampak ekologis di
antaranya :
Kutu kebul/ kutu putih mencuri makanan dari tanaman dengan cara menusuk floem atau permukaan daun bawah
dengan mulut dan menghisap nutrisi di dalamnya.Lalat putih juga menghasilkan sekresi/zat lengket yang disebut embun
jelaga (honeydew) atau embun madu yang tertinggal pada tanaman, sehingga menutupi permukaan daun bagian bawah. Embun ini dapat menyebabkan
pertumbuhan Jamur jelaga yang akhirnya akan mengurangi kemampuan tanaman untuk menyerap cahaya. Sehingga pertumbuhan tanaman menjadi
terhambat. Hal ini juga mensyaratkan bahwa tanaman dan hasil panen perlu dicuci untuk menghilangkan embun tersebut.

Kutu kebul seringkali berperan sebagai pengantar virus pembawa penyakit, seperti virus mosaic kuning / virus gemini / virus kuning yang menular dan merusak tanaman terutama daun
tanaman.

Cara pengendaliannya :
Ada beberapa kiat ( secara perilaku) yang membantu mengurangi intensitas serangan
Kutu kebul / kutu putih di antaranya :
Periksa daun tanaman Anda secara teratur, untuk memastikan tanda-tanda kutu daun. Carilah kelompok kutu yang bergerombol di balik daun, terutama pada
pucuk dan daun muda, serta pada daun yang terlihat menggulung dan keriput.
Jika populasinya masih sedikit, tindes saja kutu daun dengan tangan (gunakan sarung tangan).
Ada beberapa jenis serangga yang bisa kita manfaatkan untuk memangsa Kutu kebul / kutu putih , seperti kepik dan lain
sebagainya.
Jaga lahan Anda bersih, bersihkan gulma secara rutin, gunting daun-daun dan ranting-ranting ranting cabai Anda yang terlalu rimbun atau rusak.
Metode pengasapan di sore hari dengan cara membuat asap di sekitar tanaman.
Gunakan mulsa perak untuk menutup bedengan Anda. Diketahui bahwa plastik mulsa perak dapat menekan populasi hama kutu kebul/ kutu putih selama bulan-bulan pertama.
Karena perilaku kutu kebul / kutu putih yang terus menerus menghisap cairan nutrisi pada tanaman, maka cukup realistis jika kita “mengganti” nutrisi tersebut dengan menyuplai tanaman dengan pemupukan berbahan organik seperti SUPER NASA, POC NASA< HORMONIK dan POWER NUTRITION secara intens.
Pemberian pupuk kandang + Natural GLIO yang sudah di fermentasi lebih kurang 2 minggu di saat awal tanam.
Penyemprotan pestisida organik NASA yang berupa PESTONA + BVR + PENTANA +
GLIO +AERO-810 secara rutinnya.

Selasa, 18 November 2014

KUTU KEBUL

Kutu kebul ( bemisia tabaci ) atau dipanggil juga kutu putih, secara internasional dikenal dengan silverleaf whitefly, merupakan salah satu dari lalat putih yang saat ini termasuk hama penting pertanian budidaya. Kutu kebul diklasifikasikan ke dalam keluarga Aleyrodidae, sub-urutan besar serangga, Homoptera.

Kutu kebul tumbuh subur di seluruh dunia terutama di kawasan iklim subtropis dan tropis, seperti Indonesia. Sedangkan populasi di kawasan iklim sedang tidak terlalu besar. Lingkungan dengan suhu dingin bahkan sering menyebabkan kematian larva dan lalat dewasa.

Tanaman yang dipengaruhi oleh kutu kebul sangat beragam, mencakup tanaman sayuran seperti: tomat, labu, mentimun, terong, okra, buncis dan kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, kubis, melon, kapas, wortel, ubi jalar, dan sayuran lainnya. Bahkan banyak dari jenis tanaman buah seperti mangga, rambutan, anggur, jeruk, dll., tak luput dari serangannya.

Gejala serangan :

Kutu kebul / kutu putih serangannya hampir mirip dengan serangan tungau, akibat cairan daun yang dihisapnya, menyebabkan daun menjadi melengkung ke atas, keriting ( kadang memelintir ke samping ), dan belang-belang. Daun seringkali menjadi layu, menguning, dan akhirnya rontok. Berbeda dengan tungau, kutu kebul / kutu putih memiliki kemampuan berkembang biak sangat cepat, karena selain dapat memperbanyak diri dengan perkawinan biasa, hama ini juga mampu bertelur tanpa pembuahan.

Secara umum, serangan kutu kebul atau kutu putih menimbulkan sejumlah dampak berikut pada tanaman:

Daun melengkung ke atas, keriput, atau memelintir
Daun berbintik-bintik
Daun menguning, layu, dan rontok
Dertumbuhan terhambat, tanaman menjadi kerdil
Tunas dan percabangan tidak berkembang
Tanaman gagal berbunga, sehingga produktivitas/hasil panen sangat rendah
Selain itu Kutu Kebul/ Kutu Putih  menyebabkan dampak ekologis  di antaranya :

Kutu kebul/ kutu putih mencuri makanan dari tanaman dengan cara menusuk floem atau permukaan daun bawah dengan mulut dan menghisap nutrisi di dalamnya.Lalat putih juga menghasilkan sekresi/zat lengket yang disebut embun jelaga (honeydew) atau embun madu yang tertinggal pada tanaman, sehingga menutupi permukaan daun bagian bawah. Embun ini dapat menyebabkan pertumbuhan Jamur jelaga yang akhirnya akan mengurangi kemampuan tanaman untuk menyerap cahaya. Sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Hal ini juga mensyaratkan bahwa tanaman dan hasil panen perlu dicuci untuk menghilangkan embun tersebut.
Kutu kebul seringkali berperan sebagai pengantar virus pembawa penyakit, seperti virus mosaic kuning / virus gemini / virus kuning yang menular dan merusak tanaman terutama daun tanaman.
Cara pengendaliannya :

Ada beberapa kiat ( secara perilaku) yang membantu mengurangi intensitas serangan Kutu kebul / kutu putih di antaranya :

Periksa daun tanaman Anda secara teratur, untuk memastikan tanda-tanda kutu daun. Carilah kelompok kutu yang bergerombol di balik daun, terutama pada pucuk dan daun muda, serta pada daun yang terlihat menggulung dan keriput.
Jika populasinya masih sedikit, tindes saja kutu daun dengan tangan (gunakan sarung tangan).
Ada beberapa jenis serangga yang bisa kita manfaatkan untuk memangsa Kutu kebul / kutu putih , seperti kepik dan lain sebagainya.
Jaga lahan Anda bersih, bersihkan gulma secara rutin, gunting daun-daun dan ranting-ranting ranting cabai Anda yang terlalu rimbun atau rusak.
Metode pengasapan di sore hari,dengan cara membuat asap di sekitar tanaman.
Gunakan mulsa perak untuk menutup bedengan Anda. Diketahui bahwa plastik mulsa perak dapat menekan populasi hama kutu kebul/ kutu putih selama bulan-bulan pertama.
Karena perilaku kutu kebul / kutu putih  yang terus menerus menghisap cairan nutrisi pada tanaman,maka cukup realistis jika kita “mengganti” nutrisi tersebut dengan menyuplai tanaman dengan pemupukan berbahan organik seperti SUPER NASA, POC NASA< HORMONIK dan POWER NUTRITION secara intens.
Pemberian pupuk kandang + Natural GLIO  yang sudah di fermentasi lebih kurang 2 minggu di saat awal tanam.
Penyemprotan pestisida organik NASA yang berupa PESTONA + BVR + PENTANA + GLIO +AERO-810 secara rutinnya.


Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Hubungi segera HERU PRIYATNO -
Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl.NUSAINDAH KOMPLEK STASIUN GANDRUNGMANGU 24
 BANTARSARI KAB CILACAP
Layanan konsultasi dan order :
Whatsapp 081393002401